Postingan

Halo Desember

Gambar
  Baru saja selesai mencicil pekerjaan. Lumayan lega rasanya meskipun masih belum selesai semuanya setidaknya bisa mengurangi. Tentu aku tidak akan menceritakan mengenai pekerjaanku. Tepat, sekarang pukul 00.00 masuk bulan Desember. Detik ini mulai dengan 1 Desember 2021. Sebelum aku menulis kesana kemari, aku hanya ingin mengucap syukur atas apa yang sudah berani aku jalani, terlewati. Ya, meskipun masih terasa sakit rasanya luka ini tapi setidaknya ia mampu bersahabat dengan waktu untuk terus berjalan, melanjutkan hidup. Terima kasih, luka, sudah menemaniku sejauh ini. Terima kasih waktu sudah mengizinkanku untuk merasakannya. Terima kasih untuk diri sendiri meskipun aku tahu perihnya saat ini yang masih harus aku tanggung tapiiiii semua akan berlalu. Mungkin besok saat aku bangun tidur? Atau lusa saat aku pulang ke ruang sepi? Minggu depan? Bulan depan, saat lantunan piano Holy Night mulai sering terdengar? Tahun depan? Tahun depannya lagi? Entahlah, kapanpun itu, silakan atur saja

KORINDO dalam Sinergisitas Pembangunan Sumber Daya Manusia: Membangun Beranda Indonesia

Gambar
      Salah satu visi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang tertuang dalam Nawa Cita (9 agenda prioritas) ketiga: “Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan” merupakan komitmen yang mencerminkan perhatian pemerintahan saat ini yang memprioritaskan pembangunan di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Bukan persoalan yang mudah untuk membangun paradigma baru dalam memprioritaskan pembangunan di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar karena begitu banyak yang harus di tata dan dipersiapkan. Namun keadilan sosial harus bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia, terlebih lagi daerah tertinggal, terdepan, dan terluar adalah wajah depan Indonesia yang merupakan bagian dari kedaulatan negara oleh karena itu negara harus hadir dan melindungi segenap warga negara.  Tentu saja upaya tersebut di atas tidak bisa begitu saja dibebankan sepenuhnya kepada pemerintah. Sinergisitas antar pemerintah

Bentuk Kekerasan Atas Nama Agama (Terorisme) dan Upaya Rekonsiliasi

Gambar
Sumber: Dokumen pribadi Pendahuluan Dewasa ini masalah kekerasan atas nama agama telah menjadi salah satu wacana dan problem yang sangat provokatif, sensitif, dan menakutkan masyarakat. Sebagai sebuah wacana, kekerasan atas nama agama diperbincangkan dan dianalisis secara ilmiah dari perlbagai perspektif ilmu yang kompeten, termasuk dalam kajian terorisme. Dalam ruang publik, wacana ini diberitakan dengan gencar oleh pemberitaan media, entah cetak, elektronik, maupun media daring, dengan menampilkan tayangan berita dan gambar-gambar kekerasan yang dilakukan secara sadis oleh para pelaku. Meski demikian, akhir-akhir ini terjadi kekerasan-kekerasan yang dilakukan dengan melibatkan alasan-alasan religius atau kekerasan – jika kita boleh menyebutnya – atas nama Tuhan. Istilah “kekerasan atas nama Tuhan” menjelaskan aspek justifikasi dari tipe kekerasan ini. Kekerasan -  termasuk kekerasan atas nama agama – semestinya selalu dipandang sebagai sesuatu yang tidak berwajah tungga

Integrasi Transportasi Publik di Jakarta

Gambar
Transportasi menjadi salah satu instrumen penting dalam kemajuan suatu kota. Dengan tata kelola moda transportasi yang baik, moving people connecting communities menjadi semakin efisien dan efektif.  Sirkulasi perekonomian juga menjadi semakin cepat, hal ini tentu sangat diharapkan oleh masyarakat metropolitan khususnya dan masyarakat yang lebih luas pada umumnya.  Bukan hanya sirkulasi perekonomian saja yang mengalami perubahan tetapi hampir menyentuh semua aspek sosial, seperti layanan kesehatan dan jasa. Jakarta merupakan kota kosmopolitan yang begitu padat mobilitas manusia, barang, dan jasa haruslah di topang dengan infrastruktur yang kuat guna memberikan ruang gerak yang masif dan cepat. Sumber:  : https://www.lrtjakarta.co.id/ Meskipun Jakarta sudah memiliki moda transportasi masal seperti Kereta Rel Listrik (KRL), Transjakarta, dan Mass Rapid Transit (MRT) atau Moda Raya Terpadu yang baru saja diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tanggal 24 Maret 20

Seni Memahami: Hermeneutik Schleiermacher dan Dilthey (1)

Gambar
Intro Istilah hermeneutik bukanlah istilah yang kekinian, melainkan sebuah istilah yang sudah lama ada, istilah ini dapat ditelisik sampai peradaban Yunani kuno. Hermenutik atau hermeneuin – dalam bahasa Yunani dan hermeneutics dalam bahasa Inggris diambil dari nama tokoh mitologi Yunani, Hermes, merupakan duta besar bagi para dewa yang bertugas untuk menyampaikan pesan-pesan ilahi kepada manusia.  Tentu saja, jika dipahami dalam tugas Hermes, bukanlah tugas yang ringan apalagi mudah, malah terlihat rumit. Agar pesan ilahi yang hendak disampaikan kepada manusia diterima utuh dan bulat, Hermes terlebih dahulu harus memahami dan menafsirkan untuk dirinya sendiri. Setelah memahami pesan-pesan itu bagi dirinya, dia baru menerjemahkan, menyatakan, dan menyuratkan   maksud pesan-pesan itu kepada manusia. Dalam arti terminologisnya, hermeneutik adalah suatu proses yang mengubah suatu situasi ketidaktahuan menjadi mengerti. Usaha untuk beralih dari sesuatu yang relatif gelap   ke ses